Rooma21.com, Jakarta – Terminal Blok M bukan sekadar pangkalan bus. Di era modern, kawasan Blok M telah bertransformasi menjadi salah satu kawasan Transit Oriented Development (TOD) paling matang dan tersibuk di Jakarta. Ini adalah titik temu sempurna antara tiga pilar mobilitas dan gaya hidup.
Keberadaan terminal bus yang terintegrasi langsung dengan Stasiun MRT dan pusat perbelanjaan menciptakan ekosistem yang sangat diminati. Artikel ini tidak akan membahas daftar rute bus, melainkan menganalisis mengapa kawasan TOD Blok M ini menjadi magnet investasi properti, baik untuk hunian maupun komersial.
Lihat Juga : Rumah Dekat Terminal Blok M!
Tiga Pilar Kekuatan TOD Blok M
Nilai properti di kawasan ini meroket bukan hanya karena satu faktor, melainkan karena integrasi sempurna dari tiga infrastruktur vital:
- Terminal Blok M (Hub Transportasi Bus): Sebagai titik nol TransJakarta Koridor 1 (24 jam) dan puluhan rute feeder lainnya. Ini adalah sumber foot traffic (lalu lintas pengunjung) yang tidak pernah berhenti.
- Stasiun MRT Blok M BCA: Memberikan akses premium bebas macet ke koridor bisnis utama Sudirman-Thamrin-Bundaran HI. Ini adalah daya tarik utama bagi kaum profesional.
- Pusat Komersial & Lifestyle: Terhubung langsung ke Blok M Square, Blok M Plaza, dan dekat dengan area kuliner legendaris (Gultik, Little Tokyo Melawai).
Baca Juga : Apartemen Dekat MRT Blok M
Dampak pada Properti Residensial (Apartemen & Rumah)
Konektivitas adalah kemewahan baru. Bagi pencari hunian, tinggal di dekat TOD Blok M berarti efisiensi waktu dan kualitas hidup yang lebih tinggi.
1. Target Pasar Profesional & Komuter
Bagi profesional muda yang bekerja di sepanjang koridor Sudirman-Thamrin, memiliki apartemen dekat Stasiun MRT Blok M BCA adalah sebuah keharusan. Mereka bisa commuting dalam hitungan menit tanpa stres kemacetan. Ini membuat nilai sewa apartemen di Panglima Polim atau Kebayoran Baru yang memiliki akses jalan kaki ke hub ini sangat tinggi.
2. Target Pasar Keluarga Mapan
Keluarga yang mencari rumah di Kebayoran Baru juga diuntungkan. Mereka mendapatkan privasi di hunian tapak premium, namun tetap memiliki akses instan ke transportasi publik kelas dunia (MRT) dan semua fasilitas gaya hidup (belanja, kuliner, buku) yang ditawarkan Blok M Square.
Magnet Investasi Properti Komersial (Ruko)
Inilah dampak terbesar dari Terminal Blok M. Kunci sukses bisnis komersial adalah traffic, dan Terminal Blok M adalah jaminannya.
1. Foot Traffic Masif dan Konstan
Puluhan ribu komuter transit di area ini setiap hari. Mereka adalah pasar “lapar” yang membutuhkan makanan, minuman, dan jasa. Inilah mengapa ruko dekat Terminal Blok M memiliki nilai sewa yang sangat premium.
2. Bisnis F&B dan Jasa
Area pelataran terminal dan ruko di Melawai menjadi lokasi emas untuk bisnis F&B (Restoran, Kafe, Kopi Susu) dan jasa (Laundry, Ekspedisi, Servis HP). Kehadiran TransJakarta 24 jam (Koridor 1) juga berarti area ini “hidup” lebih lama, mendukung bisnis kuliner malam seperti Gultik.
3. Okupansi Tinggi
Bagi investor, membeli ruko dekat Blok M Square atau di sekitar terminal adalah investasi yang relatif aman. Permintaan sewa dari pemilik bisnis akan selalu ada, didorong oleh aliran komuter yang tidak pernah putus.
Singkatnya, Terminal Blok M adalah jantung yang memompa kehidupan ke seluruh kawasan. Integrasinya dengan MRT dan mal menjadikannya salah satu lokasi properti residensial dan komersial paling strategis di Jakarta Selatan, menjamin permintaan yang stabil dan potensi capital gain yang kuat.
Komentar