| No. | Nama Halte/Bus Stop | Landmark Terdekat |
|---|---|---|
| 1 | Stasiun LRT Harjamukti | Pintu Keluar Stasiun LRT |
| 2 | Cibubur Junction | Mal Cibubur Junction |
| 3 | Cisalak I | Akses Keluar Tol Cijago |
| 4 | Pekapuran I | Jl. Pekapuran |
| 5 | RS Sentra Medika I | Rumah Sakit Sentra Medika Cisalak |
| 6 | Gang Nangka I | Area Perumahan |
| 7 | DEPPEN RRI I | Kantor RRI |
| 8 | Panasonic I | Pabrik Panasonic |
| 9 | RS Simpangan I | Rumah Sakit Simpangan Depok |
| 10 | Simpangan I | Simpangan Depok |
| 11 | Pondok Tirta Mandala | Perumahan Pondok Tirta Mandala |
| 12 | Taman Manggis Indah I | Perumahan Taman Manggis Indah |
| 13 | Simpang BBM I | Persimpangan Jl. Tole Iskandar & Jl. Raya Bogor |
| 14 | Polsek Sukmajaya I | Kantor Polsek Sukmajaya |
| 15 | SDN Cipayung I | Sekolah Dasar Negeri Cipayung |
| 16 | Sukmajaya I | Kecamatan Sukmajaya |
| 17 | Raden Saleh I | Jl. Raden Saleh |
| 18 | Griya Depok Asri I | Perumahan Griya Depok Asri |
| 19 | Pasar Segar I | Pasar Segar Depok |
| 20 | Pinus I / Panus I | Jembatan Panus |
| 21 | Pemuda | Jl. Pemuda |
| 22 | Jl. Kenanga | Jl. Kenanga |
| 23 | Halte Apotik I | Apotek |
| 24 | Halte Balaikota I | Kantor Walikota Depok |
| 25 | Halte ITC | ITC Depok |
| 26 | Terminal Depok Baru | Stasiun KRL Depok Baru |
Semua yang Perlu Anda Tahu: Panduan Praktis Penumpang

Jadwal dan Frekuensi: Transportasi yang Bisa Diandalkan
Salah satu keunggulan utama Biskita TransDepok adalah jadwalnya yang dapat diandalkan. Layanan ini beroperasi setiap hari, dari Senin hingga Minggu, mulai pukul 05:00 WIB hingga 21:00 WIB. Jam operasional ini dirancang untuk melayani kebutuhan para komuter pada jam sibuk pagi dan sore hari.
Frekuensi kedatangan bus atau headway juga menjadi daya tarik utama, dengan waktu tunggu rata-rata hanya 10 menit. Hal ini secara signifikan mengurangi ketidakpastian yang sering dialami penumpang angkutan umum konvensional. Untuk memberikan kepastian lebih, layanan Biskita didukung oleh teknologi informasi yang memungkinkan penumpang melacak posisi bus secara real-time melalui aplikasi navigasi seperti Moovit.
Tarif dan Pembayaran: Modern, Mudah, dan Terjangkau
Sebagai bagian dari strategi sosialisasi dan untuk mendorong adopsi layanan, Biskita TransDepok digratiskan untuk umum selama enam bulan pertama sejak peluncurannya pada Juli 2024. Setelah masa promosi ini berakhir, pemerintah berencana untuk memberlakukan tarif flat yang terjangkau, yaitu sebesar Rp 6.000 untuk sekali perjalanan.
Sistem pembayaran sepenuhnya non-tunai (cashless), sejalan dengan modernisasi transportasi publik. Penumpang dapat menggunakan berbagai kartu uang elektronik yang umum digunakan, seperti e-Money (Bank Mandiri), Flazz (BCA), TapCash (BNI), dan Brizzi (BRI). Pembayaran dilakukan dengan cara menempelkan kartu pada mesin Tap on Bus (ToB) yang tersedia di dekat pintu masuk bus.
Pemberlakuan tarif Rp 6.000 nanti akan menjadi ujian sesungguhnya terhadap nilai layanan Biskita di mata publik. Saat ini, dengan tarif Rp 0, layanan ini menarik berbagai kalangan penumpang. Namun, ketika tarif berbayar diterapkan, penumpang akan secara sadar melakukan kalkulasi nilai: apakah kenyamanan (AC, tidak berdesakan), kecepatan (via tol), dan keandalan (jadwal pasti) yang ditawarkan Biskita sepadan dengan selisih harga Rp 1.000–Rp 2.500 dibandingkan angkot atau moda lain. Hal ini kemungkinan akan menciptakan segmentasi pasar. Penumpang yang sangat sensitif terhadap harga untuk perjalanan jarak pendek mungkin akan kembali ke angkot. Sebaliknya, komuter jarak jauh yang menuju LRT atau KRL, yang sangat menghargai efisiensi waktu dan kenyamanan, kemungkinan besar akan tetap menjadi pengguna setia. Keberhasilan jangka panjang Biskita akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk mempertahankan segmen “komuter sadar nilai” ini.
Kenyamanan dan Keamanan di Dalam Bus
Biskita TransDepok mengoperasikan 14 unit armada bus modern yang dirancang untuk kenyamanan dan keamanan penumpang. Setiap bus memiliki kapasitas total 39 penumpang, terdiri dari 19 kursi dan ruang untuk 20 penumpang berdiri. Fasilitas standar di dalam bus meliputi pendingin udara (AC) yang sejuk, kamera pengawas (CCTV) untuk menjamin keamanan selama perjalanan, serta port pengisian daya USB yang memungkinkan penumpang mengisi daya gawai mereka.
Jantung Konektivitas: Integrasi Multimoda di Titik Awal dan Akhir

Hub Utama: Stasiun LRT Harjamukti
Stasiun LRT Harjamukti tidak hanya menjadi titik akhir rute Biskita, tetapi juga berfungsi sebagai simpul transportasi modern yang menghubungkan Depok dengan jaringan transportasi Jabodetabek yang lebih luas. Halte Biskita TransDepok ditempatkan secara strategis untuk memastikan proses transit penumpang ke layanan LRT Jabodebek berlangsung mulus dan cepat. Dari stasiun ini, penumpang dapat melanjutkan perjalanan menuju pusat-pusat bisnis dan aktivitas di Jakarta seperti Cawang, Kuningan, hingga Dukuh Atas.
Konektivitas di Stasiun LRT Harjamukti tidak terbatas pada LRT. Stasiun ini dirancang sebagai hub multimoda yang melayani berbagai angkutan lanjutan, memperkuat posisi Biskita sebagai jembatan penghubung yang vital.
| Jenis Angkutan | Kode Trayek | Tujuan |
|---|---|---|
| Biskita TransDepok | K1 | Terminal Terpadu Depok |
| Feeder LRT Transpakuan | F01 | Botani Square (Bogor) |
| Feeder LRT Transpakuan | F02 | Terminal Bubulak (Bogor) |
| Mikrotrans Transjakarta | JAK-28 | Susukan (via Jl. Bulak Sereh) |
| Mikrotrans Transjakarta | JAK-73 | Susukan (via Jl. Lapangan Tembak) |
| JR Connexion | Sinar Jaya | Living World Kota Wisata |
| JR Connexion | Wifend Darma Persada | Citra Indah Jonggol |
Gerbang Kota: Terminal Terpadu Depok
Di ujung rute yang lain, Biskita TransDepok terintegrasi secara langsung dengan Terminal Terpadu Depok, sebuah hub transportasi darat yang menyatu dengan Stasiun KRL Depok Baru. Integrasi ini memberikan kemudahan luar biasa bagi para pengguna KRL dari berbagai wilayah di Depok (seperti Citayam dan Bojonggede) untuk melanjutkan perjalanan menuju koridor timur Depok hingga Cibubur tanpa perlu membawa kendaraan pribadi. Kehadiran Biskita di terminal ini melengkapi ekosistem transportasi yang sudah ada, seperti bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan berbagai rute angkot, menjadikannya bagian integral dari jaringan mobilitas kota.
Komentar