Rooma21.com – Sektor perkantoran masih berada dalam masa sulit karena tingkat hunian yang rendah, sementara pasokan ruang kantor terus bertambah. Hal ini mengakibatkan penurunan tarif sewa ruang kantor pada kuartal IV/2023.
Senior Associate Director Colliers Ferry Salanto, menyatakan bahwa tarif dasar sewa di Central Business District (CBD) Jakarta dan di luar CBD Jakarta mengalami koreksi karena beberapa gedung menurunkan tarif untuk menarik penyewa.
“Tarif sewa pada tahun 2023 cukup tertekan, sehingga tarif rata-rata yang ditawarkan kini turun dari Rp250.000 menjadi hampir Rp240.000 di CBD dan Rp165.000 di luar kawasan CBD,” ungkap Ferry pada Rabu (10/1/2024).
Lihat Juga: Dapatkan Informasi tentang seputar Real Estate, Mortgage & Realtor di Indonesia.
Situasi ini semakin diperburuk dengan penambahan pasokan ruang baru sebanyak 57.000 meter persegi di CBD, sehingga total pasok kumulatif di CBD Jakarta mencapai 7,38 juta meter persegi.
Tingkat kekosongan ruang kantor di CBD Jakarta mencapai 2 juta meter persegi. Menurut Ferry, tingkat kekosongan ini merupakan jumlah yang signifikan dan menjadi tantangan berat untuk tahun 2024.
“Tahun 2024 positifnya adalah suplai di CBD relatif tidak ada tambahan pasok, ini membantu pemulihan sektor perkantoran, karena suplai yang terus masuk akan membuat sektor ini sulit bergerak,” katanya.
Di sisi lain, ruang kantor di luar CBD memiliki luas sebesar 24.740 meter persegi dengan total pasokan mencapai 3,75 juta meter persegi. Terdapat proyeksi penambahan pasokan di luar CBD sebesar 340.000 meter persegi pada tahun ini.
Okupansi Perkantoran
Menurut Ferry, tingkat okupansi di luar CBD mengalami peningkatan sepanjang tahun 2023 karena pasokan yang tidak mengalami penambahan signifikan, sehingga tingkat okupansi meningkat sesuai dengan pasokan.
Sementara karena yang masuk hampir 350.000 meter persegi hanya di tahun ini, ini akan mengoreksi okupansi skrng sekitar 73,4%, dan ini titik paling rendah,” ungkapnya.
Demi meningkatkan hunian ruang kantor, beberapa pemilik gedung memberikan insentif dengan tujuan mengurangi capital expenditure atau biaya awal bagi calon penyewa baru.
Insentif tersebut mencakup penanganan biaya fitting out yang dapat diakomodasi melalui pembayaran sewa bulanan. Ferry berharap bahwa tanpa adanya penambahan pasokan pada tahun 2024, hal ini dapat menjadi momentum untuk pemulihan optimal sektor perkantoran setelah tahun tersebut. (Nabilla Chika Putri)
Berita Ini Merupakan Kerja Sama Antara Rooma21.com Dengan Property And Bank/Jurnalis Group
Sumber : Tarik Peminat, Gedung Perkantoran Turunkan Tarif Sewa