Rooma21.com – Progres pembangunan proyek apartemen Antasari Place hingga saat ini terus berjalan, bahkan melebihi ekspetasi atau rencana yang telah ditetapkan. Sebagai pengembang, PT Prospek Duta Sukses (PDS) yang merupakan entitas anak perusahaan PT. Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) memastikan, Antasari Place bukan proyek mangkrak, sebagaimana pemberitaan salah satu media.
Dari pantauan redaksi propertynbank.com di lapangan, pengerjaan proyek apartemen yang terletak di kawasan TB. Simatupang, Jakarta Selatan tersebut tetap terlaksana, meskipun menjelang liburan Natal dan Tahun Baru. Hal ini dilakukan guna memenuhi target topping off atau tutup atap pada pertengahan tahun 2023 mendatang.
“Kami menerapkan manajemen terbuka, dimana semua progres pembangunan dan kegiatan lainnya tampak transparan. Saat ini, untuk tower 1 sudah memasuki lantai 15 dan semua berjalan sesuai progres serta tidak ada satupun kewajiban yang dilanggar. Hal ini merupakan respon kami untuk menghormati konsumen yang patuh terhadap keputusan pengadilan,” jelas Direktur Utama PDS, A.H. Bimo Suryono di Marketing Gallery Antasari Place, Senin (19/12).
Sesuai dengan keputusan homologasi atau perjanjian perdamaian dengan konsumen yang tertuang dalam pengesahan No. 140/Pdt.Sus-PKPU/2020?PN.NiagaJkt.Pst, mengamanatkan kepada manajemen baru PDS untuk memenuhi seluruh kewajiban yang harus dijalankan. Bila tidak bisa menjalankan semua yang tertuang di dalam perjanjian homologasi, maka akan kembali kepada UU konsumen.
“Harus diingat bahwa dalam perjanjian homologasi juga diatur kewajiban konsumen yang harus menyelesaikan kewajiban pembayarannya dan kami berhak untuk melakukan tindakan sesuai perjanjian itu, karena kami juga harus melindungi konsumen lain yang jumlahnya lebih besar,” tegas Bimo.
Tapi, kata dia, sejauh ini pihaknya belum melakukan tindakan, sebaliknya malah memberikan relaksasi atau untuk konsumen, seperti memperpanjang jangka waktu, menjual unitnya, atau dilakukan penggabungan dengan konsumen lain sehingga unitnya dihitung sudah lunas. Sebagai informasi, dari total 775 konsumen, mayoritasnya atau 500-an konsumen telah menyetujui putusan pengesahan perjanjian homologasi.
“Kami rutin mengundang kalangan media, untuk menunjukkan bahwa tidak ada yang kami tutup-tutupi. Kami mengambil alih proyek ini saat kondisi sudah terbangun basemen dan itu menjadi lebih mudah dibandingkan kalau towernya sudah terbangun. Kami membangun proyek ini tidak mengandalkan uang konsumen, dan kami bekerja berdasarkan perjanjian perdamaian homologasi yang ditetapkan pengadilan,” ujar Bimo.
Progres Antasari Place Capai 23 Persen
Penyelesaian pembangunan apartemen Antasari Place dilakukan dengan sangat masif dan terukur. Dalam satu minggu, pekerjaan dapat menyelesaikan satu lantai sehingga sampai saat ini progres untuk tower 1 sudah mencapai 27 persen. Sementara untuk keseluruhan proyek telah mencapai 23 persen.
Project Construction Manager Antasari Place, Adhiriyanto mengatakan, saat ini untuk tower 1 sudah dilakukan pengecoran untuk di lantai 15 dari total 33 lantai yang akan dibangun. Sedangkan tower 2 progresnya sudah mencapai lantai 5 dengan total pekerja sebanyak 379 orang setiap minggunya. Dirinya mengaku hingga saat ini tidak ada kendala, tidak ada kecelakaan kerja dan ini akan terus dipertahankan hingga proyek ini selesai.
Sementara itu, Chief Project MarketingAntasari Place, Reagan Halim menambahkan, pihaknya saat ini masih fokus untuk memasarkan tower 1, khususnya untuk progres pembangunan hingga nanti diserahterimakan kepada konsumen lama. Sedangkan penjualannya telah mencapai 40 persen karena dari total 980 unit di tower 1 konsumennya mencapai 700-an, karena ada yang membeli lebih dari satu unit. Dirinya menargetkan penjualan sudah mencapai 80 persen saat topping off dilakukan.
“Kami akan mulai pasarkan tower kedua, setelah menyelesaikan tower 1. Yang pasti jumlah unit di tower kedua lebih sedikit hanya sekitar 500-an unit karena yang dipasarkan juga unit yang lebih besar. Selain itu akan ada mal empat lantai di bagian podium,” ujar Reagan.
INPP Berpengalaman di Hospitality
Chief Corporate Communication INPP, Ami Hatta menambahkan, 20 tahun INPP besar karena hospitality dan saat masuk ke segmen residensial maupun mixed use dengan tetap mengedepankan pengalaman hospitality sehingga produk yang ditawarkan lebih diterima oleh pasar. “Kekhasan INPP lainnya sangat mengutamakan suara seluruh stakeholder dan kami juga menjadi pengembang yang zero cedera karena semua proyek yang dikelola INPP bisa di-deliver dengan baik,” ujarnya.
Surina, Direktur INPP mengatakan, saat ini pendapatan INPP ditopang dari revenue income atau recurring income karena perusahaan ini berangkat dari bisnis hospitality. Menurut , di sisi lain itu menjadi keunggulan karena saat menawarkan proyek, penanganannya juga dengan pola hospitality. “Kami banyak mengembangkan proyek yang dilakukan saat situasi sulit pandemi seperti di Makassar, Batam, Bali, Bandung, termasuk di Antasari Place,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan Surina, dengan terus meningkatnya porsi dari penjualan, target INPP pada tahun ini segmen development sales akan menyumbang pendapatan perusahaan hingga 20-30 persen. Sementara total revenue Antasari Place mencapai Rp1,4 triliun untuk tower 1 dari total marketing sales yang mencapai Rp2 triliun. Untuk menyelesaikan proyek Antasari Place, hingga saat ini INPP telah mengggelontorkan dana mencapai Rp200 miliar.
“Capex untuk tahun ini sebesar Rp560 miliar dan sejak bulan September lalu sudah terlampaui, sehingga target tahun 2023 kami menganggarkan capex dua kali lipat atau hampir Rp1 triliun untuk rencana berbagai pengembangan bisnis yang sudah ditetapkan, terlebih bisnis hospitality sudah mulai kembali seperti kondisi sebelum tahun 2019 lalu,” tutup Surina.
Sumber : Tak Ada Kendala, Progres Pembangunan Antasari Place Melebihi Ekspetasi