



RoomA21.com, Jakarta – Teknologi memang menjadi salah satu trigger dalam pengembangan jasa pelayanan perbankan yang menggunakan teknologi. Hal itu terlebih di dukung dengan kondisi yang terjadi saat ini, dimana pandemi covid pada akhirnya mengharuskan konsumen menggunakan model pembayaran yang bersifat online. Kondisi itulah yang membuat 2 tahun terakhir ini terjadi peningkatan yang cukup signifikan dalam perkembangan transaksi perbankan yang menggunakan sistem online.
Terkait dengan perubahan yang saat ini terjadi pada industri perbankan yang ada di Indonesia. Kondisi tersebut terjadi tidak terlepas dari kondisi yang saat ini terjadi khususnya menyangkut perkembangan teknologi yang ada di tanah air. Ada beberapa hal menarik yang bisa kita amati sebagai dasar terjadinya tren dalam industri perbankan : (1) Dengan jumlah populasi Indonesia yang berada di angka 273 juta jiwa (2021), saat ini ada sekitar 338 juta ( 124%) mobile phone yang aktif. (2) Dari angka tersebut tercatat 175 juta (64%) adalah pengguna internet aktif dengan jumlah pengguna aktif media sosial berjumlah 160 juta (59%).
Melihat kondisi yang terjadi dari data diatas itulah, tidak heran jika pada akhirnya perbankan nasional yang sudah siap dengan pelayanan di bidang perbankan dengan menggunakan teknologi akan menggunakan model tersebut dalam meningkatkan kinerja perusahaannya. Ambil contoh yang terjadi pada BCA. Dari data yang ada ternyata 75% transaksi yang ada berasal dari digital mobile dan internet banking. Dimana kondisi itu jelas berdampak pada tingkat kunjungan orang ke ATM yang menurun drastis dari 71% hingga hanya mencapai 17%.
Dasar lain yang pada akhirnya saat ini banyak perbankan nasional masuk dan meningkatkan service perbankannya dengan menggunakan sistem online adalah karena saat ini Indonesia masuk dalam 10 terbesar pertumbuhan e-commerce di dunia dengan tingkat pertumbuhan 78%. Sehingga tidak salah jika prediksi dari Kominfo bahwa pada tahun 2021 ini proyeksi nilai transaksi e-commerce di Indonesia bisa mencapai angka Rp401 triliun. Dan proyeksi transaksi E-Commerce di Indonesia tahun 2022 akan mencapai Rp530 triliun atau naik sekitar 31,4%
Perkembangan Industri Perbankan dalam Perspektif Industri 4.0


Perkembangan teknologi memang pada akhirnya bisa menjadi salah satu cara untuk mengubah konsep transaksi perbankan. Hal itu tidak bisa di hindari, selain karena kondisi itu juga di dukung dengan perkembangan yang terjadi khususnya pada saat Indonesia sedang mengalami pandemi covid. Juga karena saat ini konsumen sudah bisa memberikan pilihan dalam bertransaksi perbankan. Apakah ingin melakukan by online atau offline.
Dengan memperhatikan situasi dan kondisi yang ada, serta melihat apa yang terjadi di Indonesia, terlebih saat ini Indonesia sedang masuk fase Era Industri 4.0. Maka bisnis di sektor perbankan tidak lagi bisa mengandalkan kondisi seperti masa sebelum terjadinya Era Industri 4.0. Dimana konsep bisnis yang di jalankan dengan sistem konvensional harus sudah mulai di ubah menjadi bisnis yang mengutamakan integrasi sistem dan teknologi. Kenapa, karena saat ini dengan begitu gencarnya perkembangan yang terjadi dalam industri teknologi. Semua hal yang berhubungan dengan Teknologi, Pasar, Konsumen dan Ekosistem bisnis yang ada di sektor perbankan sudah mengalami perubahan yang cukup signifikan. Dimana saat ini Perbankan tidak bersaing dengan perbankan lainnya. Tetapi yang terjadi adalah, mereka bersaing dengan Financial Technology (Fintech) yang perkembangannya cukup masif. Jadi bisa di katakan saat ini Perbankan telah masuk dalam Era Digital Banking System yang office-less dan sudah harus bertranspormasi ke bentuk digital.
Pengguna Aplikasi Mobil Banking Perbankan BTN tahun 2021 mencapai Rp16,2 Triliun.


Setidaknya ada 4 hal yang membuat perkembangan penggunaan teknologi dalam transaksi perbankan saat ini sudah menggunakan teknologi digital. (1) Perbankan harus melakukan kerjasama dengan pelaku bisnis Fintech atau membuat divisi Fintech tersendiri. (2) Membangun model bisnis dengan berpegang pada sistem digitalisasi system. Konsekuensinya adalah sudah pasti peran manusia akan di kurangi, sehingga cost operasional bisa di hemat secara signifikan. Jika hal ini akan di jalankan oleh perbankan, maka tidak hanya komitmen manajemen dalam memperkuat infrastruktur yang mesti di ubah, tetapi perlu juga dalam mengubah kesiapan manajemen terkait sistem organisasi, pola kerja dan kebutuhan skill dari SDM yang ada. (3) Ini salah satu hal yang penting, dimana sektor perbankan mesti pandai – pandai dalam menggunakan data analytics yang di milikinya. Dimana dengan data mentah yang begitu banyak di miliki sektor perbankan sejatinya mereka bisa lebih unggul dari bisnis Fintech (4) Dan yang terakhir sudah pasti, SDM di sektor perbankan yang ada mesti mampu mengoptimalkan Digital Marketing sebagai salah satu tools yang sangat berguna dalam Era Digitalisasi sektor Perbankan.
Kondisi tersebut bisa terlihat dari perkembangan yang terjadi pada salah satu perbankan nasional yaitu Bank Tabungan Negara. Hingga memasuki tahun 2021 besarnya peningkatan yang terjadi pada penggunaan aplikasi mobile banking yang sudah mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Dengan melihat data yang ada hingga masuk ke kuartal III tahun 2021, jumlah transaksi yang di lakukan oleh konsumen baik personal ataupun corporate sudah meningkat sebesar 75% dengan nilai transaksi sebesar Rp16,2 triliun.
Perkembangan yang terjadi pada Perbankan seperti BTN juga di sampaikan oleh Andi Nirwoto, Direktur Operasional, IT and Digital Banking BTN,” Hingga periode September 2021 jumlah user BTN Mobile tumbuh hingga mencapai 26%. Dimana pertumbuhan yang terjadi secara (yoy) mencapai 1,73 juta pengguna Mobile Banking BTN. Berdasarkan data yang telah di himpun oleh BTN sendiri, maka kita bisa menjelaskan kondisi terkini berdasarkan transaksi mobile yang ada di BTN :
- Ada peningkatan jumlah transaksi sekitar 85% yoy hingga kuartal ke-III tahun 2021, dimana angkanya dari 54,13 juta meningkat menjadi 99,92 juta.
- Peningkatan tersebut kedepan memang akan terus mengalami peningkatan, karena fokus BTN dalam pengembangan sistem digitalisasi perbankan akan terus di tingkatkan. Terlebih BTN sedang berencana akan mengembangkan apa yang di namakan channel dengan mengembangkan teknologi perbankan yang lebih modern serta fitur yang lebih lengkap.
- Kesemua itu dilakukan oleh Manajemen BTN dalam meningkatkan layanan atau service kepada customer BTN yang semakin loyal dan konsisten dalam penggunaan Bank BTN sebagai perbankan pilihan mereka. Sehingga kedepan BTN akan lebih memberikan kenyamanan bagi customernya dengan masuk ke sistem ekonsistem mortgage untuk teknologi atu digitalisasi perbankan.