

RoomA21.com, Jakarta – Perspektif Bangkitnya Bisnis
Salah satu sektor properti yang selama pandemi terkena imbas negatif adalah sektor pusat perbelanjaan. Namun kini perlahan tetapi pasti, bersamaan datanya hari raya dan penurunan pandemi covid19 sektor industri pusat perbelanjaan kembali mencoba meraup keuntungan .
Sebelum terjadinya pandemi covid 19, salah satu sektor riil yang cukup potensial adalah properti. Setidaknya dari data yang ada, sektor ini secara kapitalisasi pasar di tahun 2020 mencapai Rp251 triliun. Sebanding dengan 6% total kapitalisasi 9 sektor industri yang ada di Indonesia. Namun sayang akibat covid kondisinya berubah dan kondisi bisnis retail masih tertolong dengan tingginya tingkat pertumbuhan transaksi yang berasal dari bisnis E-Commerce.
Sebuah peristiwa memang selalu hadir dengan dua kondisi yaitu positif dan negatif. Seperti itu juga yang terjadi pada bisnis properti dan sektor pusat perbelanjaan. Dengan adanya pandemi covid 19, memang dampak negatif cukup terasa pada bisnis pusat perbelanjaan. Terlebih ketika pemerintah membuat kebijakan seperti : (1) Penerapan PSBB ( Pembatasan Sosial Berskala Besar) (2) Konsep kerja dengan model Work From Home. Jelas kondisi bisnis mall makin terpuruk.
Baca juga : Jakabaring Sport City, Konsep Baru Pengembangan Bisnis di Sumatera Selatan


Buntut dari kedua kebijakan tersebut dan di tambah adanya pandemi covid 19 terlihat pada beberapa data berikut : (1) Terjadi penurunan cars traffic antara 10-15% (2) Pertumbuhan shoppers traffic pun mengalami penurunan dari 10% menjadi tinggal hanya 7% (3) Terjadi penurunan tinggal hunian mall dari 10-11% secara rata-rata untuk mall yang ada di Indonesia.
Tidak bisa di pungkiri, memang beberapa perubahan telah terjadi dalam bisnis retail moderen yang ada di Indonesia. Sebelum covid 19 saja sebenarnya tren perubahan transaksi konsumen sudah bergeser ke model transaksi Ecommerce. Jadi ketika covid 19 terjadi justru kondisi inilah yang makin membuat bisnis yang di lakukan dengan model Ecommerce makin meningkat.
Perspektif Bisnis Industri Properti Sektor Pusat Perbelanjaan di Indonesia


Beberapa hal yang mempengaruhi selain masalah covid 19 adalah : (1) Terjadinya penurunan daya beli masyarakat/ konsumen secara langsung ke mall/ pusat belanja (2) Terjadinya perubahan secara lingkungan dan inovasi dalam berbelanja (3) Adanya tren yang mempengaruhi bisnis Online vs Offline. Kesemua itu pada akhirnya memang membawa pengaruh pada model bisnis retail moderen yang ada di Indonesia.
Secara infrastruktur memang terjadinya perubahan tersebut yang berkaitan dengan poal tren belanja secara online di pengaruhi oleh kondisi makro ekonomi Indonesia. Bisa di katakan saat ini pengguna Internet di Indonesia menjadi urutan 6 besar di dunia mengalahkan Jepang dan Rusia yaitu jumlahnya berkisar 65% dari jumlah penduduk Indonesia 267 juta jiwa. Pola atau model aktivitas masyarakatnya yang suka swafoto, online shopping, e-commerce, e-tailing, social media, serta penggunaan mobile device, gadget, laptop adalah sebagai bentuk dari perubahan tren yang mempengaruhi culture changes.


Oleh karena itulah, karena tujuannya adalah untuk memaksimalkan kepuasan kepada konsumen maka pada akhirnya semua channel bisnis mesti diaktifkan agar kepuasan konsumen bisa di capai. Caranya tentu saja bisa dengan menggunakan beberapa channel yang menghasilkan istilah seamless shopping experience dari mulai toko fisik standalone, SMS, email, website, aplikasi mobile device, media sosial, public messenger, geo-targeting, sampai dengan pusat-pusat perbelanjaan (mall).)
Dengan melihat perubahan yang terjadi dalam bisnis retail modern yang ada di Indonesia itulah, maka saat ini dan kedepan bagi para pelaku bisnis dalam sektor retail modern perlu melakukan beberapa strategi baru. Dari mulai (1) Melakukan pengubahan strategi bisnis mallnya dengan optimalisasi kekuatan pembeli ( konsumen) yang bertransaksi secara online. Caranya dengan membuat satu platform yang bernama Virtual Mall ( integrasi dari bisnis online dan offline serta offline dan online). (2) Perlunya bagi para pengelola mall melakukan restrukturisasi dalam konsep penataan database mallnya untuk semua hal. Terlebih nanti pada saatnya tiba, bisnis mall harus melakukan konsep virtual mall untuk memaksimalkan potensi konsumen. (3) Menjadi satu hal yang penting saat ini dan kedepan untuk pengelola mall melakukan implementasi sistem IT. Hal ini penting di lakukan agar bisa memaksimalkan fungsi dan keunggulan mall sebagai salah satu media promosi dan penjualan produk.
Beruntung pada saat covid 19, transaksi bisnis yang berjalan dengan model E Commerce cukup tinggi. Sehingga bisa di katakan tahun 2020 adalah tahun emas bisnis e commerce di Indonesia. Sekedar informasi saja di tahun 2014 menurut Euromonitor jumlah transaksi E Commerce di Indonesia sudah mencapai US$1,1 miliar.


Memang jika melihat performance bisnis Ecommerce yang ada di Indonesia, sebanyak 40% masih disumbangkan oleh perdagangan informal atau perdagangan sosial. Dimana dari jumlah yang ada saat itu dari data yang di kelola ternyata 99% pelaku bisnis yang bermain di sektor bisnis Ecommerce adalah dari pelaku usaha mikro. Dan yang lebih mengejutkan lagi setengah dari pemain yang ada hanya memiliki bisnis online tidak memiliki gerai di mall atau pusat belanja. Padahal kita semua tahu, angka ekonomi digital yang ada di Indonesia setiap tahun meningkat. Saat ini saja Indonesia sudah merajai peringkat pertama di Asia Tenggara dengan nilai US$27 miliar.
Menarik memang bicara soal bisnis Ecommerce yang ada di Indonesia. Dan bukan tidak mungkin dengan terjadinya pandemi covid 19. Jika selama ini pemain industri retail khususnya pemain E Commerce kebanyakan dari pelaku bisnis yang tidak memiliki gerai. Maka kedepan hal ini bisa terjadi perubahan, mengingat dengan tren belanja yang saat ini terjadi maka pemilik gerai di mall atau pusat belanja akan memaksimalkan potensi bisnis E Commercenya untuk mendukung bisnis offlinenya yang mereka pasarkan di beberapa mall.
Sekedar memahami apa sejatinya bisnis E Commercer kenapa saat ini menjadi begitu menarik untuk di lakukan. Kita bisa membagi bisnis ini dalam 3 bagian besar :
- Model Bisnis C2C ( Consumer to Consumer ) : Prinsipnya mudah dimana konsumen menjual produknya kepada konsumen lainnya. Sehingga terjadi transaksi penjualan dan pembelian diantara konsumen
- Model Bisnis B2C ( Businees to Consumer ) : Contoh mudah dari jenis transaksi ini adalah Toko atau Gerai n Online. Dimana pemilik bisnis menjual produknya secara online kepada konsumen atau masyarakat umum.
- Model Bisnis B2B ( Business to Business ) : Konsep bisnis ini memang tidak memiliki ceruk pasar yang cukup besar. Karena konteks dari bisnis ini adalah produsen produk menjual barangnya kepada perusahaan atau corporate. Sehingga yang terjadi adalah pebisnis melakukan transaksi dengan pebisnis lainnya.


Nah dengan akan mulai di berlakukannya konsep Era New Normal, dan pusat belanja serta mall akan mulai beroperasi kembali. Maka ada beberapa hal yang mungkin bisa di jalankan strategi bisnis terbaru bagi para pemilik bisnis yang ada di mall atau pusat belanja :
- Ada baiknya melakukan inovasi bisnis dengan mengoptimalkan konsep bisnis E commerce. Karena konsep ini bisa memaksimalkan bisnis offline yang di jalankan di mall atau pusat belanja.
- Strategi pengubahan manajemen mall atau pusat belanja dengan implementasi sistem IT. Salah satunya adalaha teknologi yang di kenal dengan nama CRM ( Customer Relationship Management). Teknologi ini dimasa Era New Normal sangat membantu pengelola Mall dalam mengoptimalkan tidak saja sales dan penjual tetapi juga bisa memaksimalkan kerja dari semua divisi yang ada di mall. Baik itu pengelola ataupun tenant yang ada di mall.
- Jika pengelola ingin mengimplementasikan sistem CRM, maka cara paling mudah dan cepat adalah mencoba merestrukturisasi sistem dan tata kelola manajemen data yang ada dahulu dengan menggunakan sistem CRM. Baru setelah itu coba di kembamgkan alur kerja yang ada. Karena bukan tidak mungkin kedepan sistem CRM ini bisa menjadi sistem yang melengkapi model bisnis mall yang bersifat online dan offline.
Instagram Rooma21 ; http://www.instagram.com/rooma21com