PROPERTYNBANK, LABUAN BAJO : Asosiasi tertua dan terbesar di Tanah Air, Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-52 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Perhelatan ini diadakan dari 25-27 April 2024 yang diikuti hampir 1.000 orang anggota dan keluarga besar REI dari seluruh Indonesia.
Beragam kegiatan digelar selama acara puncak HUT REI ke-52 di Labuan Bajo dari mulai aktivitas tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) berupa bantuan fasilitas air bersih bagi warga Desa Golo Mori dan membantu pembangunan masjid di desa tersebut, serta aksi penanaman 1.000 pohon di lokasi wisata kawasan Parapuar.
Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto mengatakan penanaman 1.000 pohon di Labuan Bajo ini merupakan bagian dari target penanaman sejuta pohon REI. Gerakan tersebut menjadi bukti komitmen REI terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup dan perubahan iklim.
“Program penanaman sejuta pohon ini adalah cara REI untuk berterimakasih kepada alam. Secara filosofis, pohon-pohon yang kita tanam hari ini adalah cara untuk menyayangi anak cucu kita di tengah isu climate change (perubahan iklim). Pohon-pohon ini akan terus memproduksi oksigen yang dihirup banyak orang dan itu akan menjadi amal jariah bagi kita semua,” kata CEO Buana Kassiti Group itu pada penanaman simbolis 1.000 pohon di kawasan Parapuar bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S. Uno dan Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi di Labuan Bajo, Kamis (25/4).
Menurutnya, sektor properti menyumbang sekitar 40 persen dari emisi karbon dunia. Itulah mengapa industri properti memiliki peran yang strategis dalam upaya mengurangi emisi karbon. Indonesia menargetkan untuk mencapai Emisi Nol Bersih atau Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.
“Selain melalui penghematan energi dan penggunaan bahan bangunan berkarbon rendah, salah satu cara yang dapat dilakukan melalui penanaman sebanyak-banyaknya pohon untuk penghijauan di kawasan perumahan termasuk kawasan pariwisata seperti yang kami lakukan pada hari ini,” ungkap Joko.
Nantinya setiap unit rumah di proyek anggota REI yang akad kredit pemilikan rumah (KPR) baik itu perumahan subsidi maupun komersial akan diwajibkan menanam minimal dua pohon untuk penghijauan. Dengan anggota saat ini sebanyak 6.800 perusahaan dan realisasi pembangunan rumah sekitar 200 ribu – 250 ribu unit per tahun (subsidi dan komersial), maka setiap tahun dapat ditanam 400 ribu – 500 ribu pohon.
“Insyaallah sejuta pohon bisa rampung dalam satu atau dua tahun ke depan dengan dukungan seluruh anggota REI se-Indonesia. Kami mengajak seluruh anggota untuk bersemangat mengalakkan program menanam pohon dan menyertakan informasi “bagikan lokasi” (sharelocation) untuk memudahkan pendataan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” tegasnya.
Menparekraf Sandiaga Uno mengapresiasi kepedulian dan tindakan nyata REI yang menanam ribuan pohon di kawasan wisata Parapuar sehingga mempercepat upaya menjadikan Labuan Bajo sebagai green destination
“REI telah mengusung semangat propertinomic dan juga green tourism, ini luarbiasa,” ujarnya.
Sandiaga berharap kegiatan HUT REI ke-52 di Labuan Bajo akan membangkitkan industri pariwisata nasional dan menjadi lembar baru kerjasama antara Kemenparekraf dan REI. Menurutnya, REI sudah 52 tahun mewarnai pembangunan Indonesia dan telah banyak melahirkan pemimpin-pemimpin nasional.
“Saya berharap REI tidak hanya membangkitkan ekonomi masyarakat di Labuan Bajo selama HUT, tetapi bisa mendatangkan banyak investasi kemari,” harapnya.
Menurutnya, pemerintah akan memberikan prioritas kepada anggota REI yang ingin berinvestasi di Labuan Bajo karena pengembang anggota REI sudah teruji membangun properti terbaik di Tanah Air,” kata Sandiaga.
Sementara itu, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi menyampaikan terimakasih kepada keluarga besar REI yang telah memperkenalkan Labuan Bajo dengan memilih sebagai lokasi HUT ke-52. Terlebih ikut berkontribusi pada gerakan penghijauan dengan menanam 1.000 pohon di Parapuar.
“Parapuar ini artinya hutan yang luas, tetapi kondisi eksisting sekarang sudah tidak sesuai dengan namanya. Karena itu, hari ini REI membuktikan diri mengambil prakarsa untuk mengembalikan Parapuar sebagai hutan yang sangat luas. Ini akan menjadi karya monumental REI dan juga Kemenparekraf,” pungkasnya.
Semangat Propertinomic
REI didirikan di Jakarta pada 11 Februari 1972. Sepanjang kiprahnya, REI aktif memperjuangkan kepentingan seluruh anggotanya, baik pengembang kecil (rumah subsidi), menengah maupun pengembang besar. Asosiasi ini juga aktif membangun jaringan sinergitas dengan pemangku kebijakan perumahan dan properti, serta mitra kerja termasuk perbankan.
“Tahun ini, HUT REI ke-52 kami selenggarakan di salah satu destinasi prioritas pariwisata yakni Labuan Bajo. Ini adalah bentuk sinergitas yang terus dibangun REI untuk mendorong perekonomian masyarakat termasuk industri pariwisata lokal. Itulah semangat dari pendekatan propertinomic yang selama ini REI gaung-gaungkan,” papar Joko Suranto.
Ketua Panitia Penyelenggara HUT REI ke-52, Arief Mone menambahkan tema yang diusung pada perayaan HUT REI tahun ini adalah “Propertinomic untuk Indonesia Maju”. Selain diyakini akan mendongkrak ekonomi masyarakat lokal melalui ajang wisata, kegiatan ini juga menjadi sarana bagi anggota REI untuk bersilaturahmi dan menjajaki investasi.
“HUT REI tahun ini diharapkan menjadi momentum saling bertukar pikiran sehingga tumbuh semangat untuk bangkit bersama,” kata Arief.
Dia turut mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia HUT REI ke-52 yang telah meluangkan waktu dan pemikiran untuk terlaksananya acara tersebut.
Arief menjelaskan, rangkaian acara HUT REI ke-52 diawali dengan penyerahan bantuan sosial air bersih kepada masyarakat, penanaman 1.000 pohon di kawasan wisata, rapat koordinasi DPP dan DPD REI se-Indonesia, serta diskusi dengan pengembang nasional terkait support REI terhadap program 3 juta rumah Prabowo-Gibran melalui propertinomic.
Selanjutnya diadakan gala dinner sebagai acara puncak perayaan HUT REI ke-52 di Waterfront Marina Labuan Bajo yang dimeriahkan hiburan musik menampilkan artis ibukota dan lokal, serta diakhiri Tour Labuan Bajo untuk menyaksikan keindahan alam, flora fauna dan budaya di daerah berjuluk “destinasi seribu sunset” itu.
Ketua DPD REI Nusa Tenggara Timur yang juga Ketua Panitia Pelaksana HUT REI ke-52, Bobby Pitoby berharap anggota REI yang datang ke Labuan Bajo merayakan HUT REI ke-52 dapat bergembira selama berada di destinasi pariwisata prioritas tersebut. Kehadiran pengembang dari seluruh Indonesia juga diharapkan membuka peluang investasi untuk memajukan industri pariwisata di NTT, khususnya Labuan Bajo.
“Kehadiran para pengusaha properti ini harus membawa dampak positif bagi Labuan Bajo, karena kawasan ini memiliki potensi properti alam yang besar, salah satunya sebagai habitat terakhir dari kadal terbesar dan tertinggi di dunia yakni Komodo,” ungkapnya.
Potensi pariwisata itu sangat menjanjikan bagi pengusaha properti. Terlebih, kata Bobby, saat ini proyek villa dan resort menjamur di Labuan Bajo. Begitu pula dengan fasilitas properti penunjang pariwisata lainnya masih terbuka lebar ceruk pasarnya.
Sumber : Peringati HUT ke-52, REI Tanam 1.000 Pohon di Destinasi Wisata Labuan Bajo