KONTAN.CO.ID – JAKARTA. 10 emiten properti sudah ambles
Pandemi corona (Covid-19) turut menekan bisnis properti di tanah air. Satu indikasinya, harga saham emiten properti di Bursa Efek Indonesia belum mampu bangkit dari keterpurukan sejak wabah corona muncul pada Januari tahun ini.Sejak awal tahun ini hingga kemarin atau year-to-date (ytd), nilai total kapitalisasi pasar (market cap) 10 emiten properti di BEI sudah longsor 34,21% atau Rp 86,85 triliun menjadi Rp 167,02 triliun.
Mengacu data Bloomberg, persentase market cap penurunan terbesar dialami PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO), yakni merosot 59,77% (ytd) menjadi Rp 9,22 triliun. Di awal tahun, MPRO masih mencatatkan market cap Rp 22,87 triliun.Posisi kedua ditempati PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), dengan penurunan market cap sebesar 53,75% (ytd) menjadi hanya Rp 6,60 triliun. Pada awal tahun, DMAS masih membukukan market cap Rp 14,27 triliun.Selanjutnya PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mencatatkan penurunan market cap sebesar 52,90% (ytd) menjadi Rp 9,09 triliun. Di awal tahun ini, CTRA masih memiliki market cap Rp 19,30 triliun.
Kemudian market cap PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menyusut Rp 12,51 triliun atau 51,80% (ytd) menjadi Rp 11,64 triliun.Persentase penurunan terbesar kelima ditempati PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Sejak awal tahun hingga kemarin, market cap LPKR sudah menyusut 40,91% menjadi Rp 10,14 triliun.Berikut ini daftar 10 emiten properti dengan market cap terbesar di BEI (dalam triliun rupiah).
