



RoomA21.com, Jakarta – Bagaimana Mengoptimalkan Komitmennya
Sejatinya menjadi seorang broker profesional tidak sekadar mengejar komisi penjualan semata. Tetapi lebih dari itu, broker profesional bekerja untuk mengoptimalkan komitmennya bagi klien yang menjadi tanggungjawabnya.
Terdengar klise memang ketika kita bicara bahwa yang di kejar seorang broker properti bukan sekadar komisi dari closing penjualan. Tetapi seorang broker properti selalu berusaha untuk mengoptimalkan komitmennya terhadap tanggung jawab yang menjadi tugasnya kepada seorang klien yang di layaninya.


Namun sejatinya, konsep bekerja yang benar dalam industri broker properti memanglah harus seperti itu adanya. Perannya sebagai perantara diantara pemilik properti dan pembeli properti, pada akhirnya menjadi satu komitmen bersama yang mesti di jalankan agar semua pihak merasa happy. Karena suksesnya seorang broker properti bekerja bukan semata karena dirinya mampu menjual atau menyewakan unit properti dengan harga maksimal. Tetapi seorang broker properti di nyatakan sukses ketika kedua belah pihak merasa nyaman dan happy dengan kesepakatan yang terjadi . Itulah kesuksesan yang sebenarnya.
Tetapi bagi seorang broker yang masih awam, mungkin bertanya apa mungkin tidak sekadar mengejar komisi dari closing penjualan propertinya. Jika bukan karena tujuan komisi apa lagi yang mesti di perjuangkan. Karena sebagai broker properti dirinya tidak di gaji oleh perusahaan. Tetapi mereka bekerja untuk mendapatkan komisi pada saat mereka bisa meng-closingkan sebuah properti.
Baca Juga ; Buktikan Komitmen, Pembangunan The MAJ Residences Bekasi Tetap Berjalan
Semua yang di utarakan diatas terkait sistem kerja seorang broker properti adalah memang benar. Tetapi menjadi tidak tepat ketika kondisi itu menjadi dasar seorang broker bekerja. Artinya ketika komisi menjadi tujuan, maka seorang broker akan bisa melakukan tindakan yang diluar kewajaran. Bisa saja seorang broker melakukan kecurangan, seorang broker properti menjadi tidak jujur atau seorang broker berani melakukan tindakan yang kurang fair.
Bagaimana Mengoptimalkan Komitmennya, Karakteristik seorang Broker Properti Profesional berdasarkan Skill Kompetensinya


Pada saat awal mulai berdirinya dan munculnya profesi broker properti. Keberadaanya memang bukan seperti profesi lain yang bekerja ada kejelasannya, seperti misalnya : (1) Dokter dalam bekerja jelas mereka akan mendapatkan imbalan atau pembayaran dari pasiennya. (2) insinyur atau konsultan lebih jelas lagi hitungannya, sehingga mereka sejak awal bekerja sudah tahu akan mendapatkan imbalan berapa (3) Pengacara, sekalipun tidak ada patokan imbalan tetapi bisa saja karena suatu kesepakatan dengan kliennya, seorang pengacara bisa mendapatkan uang muka sebelum menjalankan tugasnya membeli klien.


Berbeda dengan seorang broker properti. Sekalipun undang-undang telah mengaturnya bahwa komisi ( fee ) yang bisa di dapat seorang broker properti untuk transaksi jual beli diantara :2-5% dari total transaksi. Atau ketika transaksinya sewa menyewa maka komisinya berkisar diantara angka 5-8%.
Deskripsi diatas, sejatinya hanya merupakan hitung hitungan yang berdasarkan ketentuan yang telah di tetapkan oleh pemerintah semata. Namun dalam kenyataannya, terkadang seorang broker properti tidak akan mendapatkan komisi tersebut. Kenapa, karena bisa jadi setelah proses berjalannya waktu si pembeli atau penjual properti mengurungkan niatnya. Efeknya sudah jelas komisi yang sudah terbayang di hadapannya menjadi hilang seketika.
Dengan penjelasan diatas itulah yang pada akhirnya kita bisa memastikan bahwa komisi itu bukan tujuan seorang broker. Tetapi tujuan broker adalah mentransaksikan properti yang di titipkan kepadanya agar bisa terjual atau tersewa oleh pihak lain. Nah karena kerja kerasnya itulah, maka pemilik properti biasanya akan memberikan kompensasi yang menjadi hak seorang broker properti.
Inilah yang diawal disebut sebagai komitmen bisnis. Karena terjadinya manakala kedua belah pihak merasa puas dengan profesionalisme atau kerja keras yang telah di jalankan oleh seorang broker properti. Sehingga bagi seorang broker sejatinya memang jangan melihat hanya sekedar besaran prosentase fee dari objek yang di transaksikan. Tetapi cobalah untuk bekerja secara profesional dan full time, maka sudah pasti komitmen fee yang akan di dapat bisa lebih dari yang di bayangkan.
Ingat, komitmen bisnis bagi seorang broker memang bukan sekedar materi yang bernama “ uang “. Tetapi rasa puas, rasa nyaman yang diterima kedua belah pihak menjadi sebuah hadiah istimewa bagi seorang broker properti. Sehingga proses bekerja yang di jalankan oleh seorang broker buka lagi sekedar pemilik properti/ pembeli properti dengan dirinya tetapi lebih kepada mitra strategis yang di jalankan oleh semua pihak untuk terlaksananya dengan baik transaksi properti yang sedang di jalankan.


Tidak jarang kondisi pasca terjadinya transaksi properti kedua belah pihak justru menjadi lebih akrab dengan sang broker properti lantaran sepanjang terjadinya proses transaksi properti tersebut keduanya merasa terbantu dengan kerja kerasa dan komitmen yang di berikan oleh seorang broker properti. Jadi bagi anda yang saat ini berprofesi sebagai seorang broker properti cobalah wujudkan konsep bekerja seperti yang telah di jelaskan diatas sebagai salah satu cara anda melayani klien-klien anda. Jangan berfikir bahwa tujuan anda bekerja adalah komisi. Karena sejatinya komisi itu akan bisa menjadi sebuah previllage atau keistimewaan yang akan anda dapatkan justru dari kedua belah pihak klien yang telah anda bantu mewujudkan mimpi mereka.
Instagram Rooma21 : http://www.Instagram.com/rooma21com