



RoomA21.com, Jakarta –Β inspirasi Desain Arsitektur
Properti apapun mode, fungsi dan jenisnya, sudah pasti satu hal yang tidak bisa di pisahkan adalah keberadaan desain arsitekturnya. Karena dari desain arsitektur itulah, sebuah konsep bangunan properti akan bisa di wujudkan sesuai dengan konsep desain yang ingin di wujudkan oleh sang pemilik properti.
Desain arsitektur bisa jadi adalah sebuah βkhayalan dari sang pemilik propertiβ yang coba di wujudkan dengan bantuan para desainer arsitek.Β Sehingga sesuatu yang awalnya hanyaΒ berupa khayalan atau mimpi bisa menjadi nyata dengan hadirnya sebuahΒ bangunan yang berdiri sesuai konsep desain arsitektur yang menjadiΒ impiannya di awal. BerdasarkanΒ kondisi itulah, maka untuk mewujudkan sebuahΒ bangunanΒ propertiΒ Β yang sempurna, maka salah satu hal yang mesti di wujudkan terlebih dahulu adalah konsep desain arsitekturnya.
Baca Juga : Integrated Future City, Konsep Kawasan Yang Mengutamakan Kualitas sebuah Kehidupan
Memang bicara soal desain arsitektur kita akan bicara soal sebuah konsep yang cukup beragam. Dari mulai konsep desain bergaya klasik, komtemporer, futuristik, industrial, hingga yang banyak di pilih oleh konsumen seperti konsep desain arsitektur modern, tradisional dan minimalis. Kesemua konsep tersebut memiliki karakter yang di sesuaikan dengan keinginan dari sang pemilik properti. Sehingga penting menjadi perhatian pada saat mendesain sebuah bangunan memperhatikan karakter dari pemilik properti yang bersangkutan.
inspirasi Desain Arsitektur Konsep Desain Arsitektur sebuah Solusi CerdasΒ bagi Kesempurnaan Bangunan


Sejatinya ketika sebuah konsep desain arsitektur di wujudkan, dasarnya selain agar bisa mewujudkan sesuai dengan impian dari sang pemilik properti. Ada juga hal lain yang menjadi tujuan dari terciptanya sebuah desain tersebut yaitu sebagai sebuah solusi dari masalah yang ada. Mudahnya kita jelaskan sebagai berikut. Bahwa rumah itu menggunakan energi, dimana energi bisa berasal dari alam ataupun buatan yaitu listrik. Sehingga salah satu cara yang bisa kita lakukan dalam rangka mencari solusi dari pemanfaatan energi bagi sebuah rumah adalah dengan mengoptimalkan konsep desain atau gaya arsitektur dari rumah tersebut.
Dengan semakin concernya kita terhadap masalah pelestarian lingkungan yang sehat serta perlunya penghematan energi. Maka kita dapat melakukannya dengan bantuan desain arsitektur, karena dari sana kita bisa menciptakan sebuah hunian yang bersifat hemat energi. Kenapa, karena dengan kita mengantisipasi kemungkinan masalah yang akan terjadi dimasa mendatang, maka kita dapat merancang konsep desain bangunan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan.
Konsep Desain Green Architectur, Solusi Cerdas Optimalisasi Energi dalam Rumah inspirasi Desain Arsitektur


Salah satu konsep desain yang bisa kita wujudkan dalam merancang dan mengoptimalkan penggunaan energi dalam sebuah rumah adalah Green Architecture. Nah dengan mengedepankan konsep Green Architecture, seperti yang disampaikan oleh seorang konsultan arsitek penggiat Arsitektur Hijau Nirwono Joga adalah tepat. Karena konsep Green Architecture ini adalah, sebuah konsep pembangunan arsitektur hijau yang menekankan peningkatan efisiensi dalam penggunaan air, energi, dan material bangunan, mulai dari desain, pembangunan, hingga pemeliharaan bangunan itu ke depan.
Realisasinya adalah desain rancang bangunnya sendiri secara nyata memperhatikan banyak bukaan untuk memaksimalkan sirkulasi udara dan cahaya alami. Sedikit mungkin menggunakan penerangan lampu dengan cara pengkondisian udara dan sinar matahari pada siang hari. Kenapa, karena pada dasarnya desain bangunan hemat energi, membatasi lahan terbangun, layout sederhana, ruang mengalir, kualitas bangunan bermutu, efisiensi bahan, dan material ramah lingkungan. Atap-atap bangunan dikembangkan menjadi taman atap (roof garden, green roof) yang memiliki nilai ekologis tinggi (suhu udara turun, pencemaran berkurang, ruang hijau bertambah).
Penggunaan material bahan bangunan yang tepat berperan besar dalam menghasilkan bangunan berkualitas yang ramah lingkungan.


Dimana untuk mewujudkan semua hal yang telah di jelaskan diatas adalah implementasi bahan baku alternatif yang digunakan pun beragam. Bahan bangunan juga mempengaruhi konsumsi energi di setiap bangunan. Karena pada dasarnya, pada saat bangunan didirikan konsumsi energi antara 5-13 persen. Sedangkan pada saat bangunan sudah berdiri, maka konsumsi energi yang dibutuhkan oleh bangunan itu adalah berkisar antara 87-95 persen. Itulah yang pada akhirnya menjadi satu jawaban bahwa inspirasi bangunan rumah yang dilakukan dengan desain arsitektur,
Desain Green Building Tercapainya Kesempurnaan Pengelolaan Energi dalam Lingkup Properti


Jika pengelolaan energi di sebuah rumah bisa di wujudkan dengan green architectur, maka untuk bangunan khususnya bangunan komersial bisa di wujudkan dengan mengimplementasikan apa yang di sebut Green Building Architectur Concepts. Berbagai material menjadi sangat menentukan dalam upaya kita untuk menciptakan sebuah bangunan yang masuk dalam katagori Green Building. Seperti material bangunan seperti semen, keramik baik untuk lantai ataupun dinding, batu bata, aluminium, kaca, dan baja sebagai bahan baku utama dalam pembuatan sebuah bangunan berperan penting dalam mewujudkan konsep bangunan ramah lingkungan. Untuk kerangka bangunan utama dan atap, kini material kayu sudah mulai digantikan material baja ringan.
Baja ringan dapat dipilih berdasarkan beberapa tingkatan kualitas tergantung dari bahan bakunya. Rangka atap dan bangunan dari baja memiliki keunggulan lebih kuat, antikarat, antikeropos, antirayap, lentur, mudah dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak membebani konstruksi dan fondasi, serta dapat dipasang dengan perhitungan desain arsitektur dan kalkulasi tekniksipil. Kusen jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan bahan aluminium sebagai generasi bahan bangunan masa datang. Aluminium memiliki keunggulan dapat didaur ulang (digunakan ulang), bebas racun dan zat pemicu kanker, bebas perawatan dan praktis (sesuai gaya hidup modern), dengan desain insulasi khusus mengurangi transmisi panas dan bising (hemat energi, hemat biaya), lebih kuat, tahan lama, antikarat, tidak perlu diganti sama sekali hanya karet pengganjal saja, tersedia beragam warna, bentuk, dan ukuran dengan tekstur variasi (klasik,kayu).


Bahan dinding dipilih yang mampu menyerap panas matahari dengan baik. Batu bata alami atau fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur, semen, dan bahan lain) memiliki karakteristik tahan api, kuat terhadap tekanan tinggi, daya serap air rendah, kedap suara, dan menyerap panas mataharisecarasignifikan. Penggunaan keramik pada dinding menggeser wallpaper merupakan salah satu bentuk inovatif desain. Dinding keramik memberikan kemudahan dalam perawatan, pembersihan dinding (tidak perlu dicat ulang, cukup dilap), motif beragam dengan warna pilihan eksklusif dan elegan, serta menyuguhkan suasana ruang yang bervariasi.
Fungsi setiap ruang dalam rumah berbeda-beda sehingga membuat desain dan bahan lantai menjadi beragam, seperti marmer, granit, keramik, teraso, dan parquet. Merangkai lantai tidak selalu membutuhkan bahan yang mahal untuk tampil artistik. Lantai teraso (tegel) berwarna abu-abu gelap dan kuning yang terkesan sederhana dan antik dapat diekspos baik asal dikerjakan secara rapi. Kombinasi plesteran pada dinding dan lantai di beberapa tempat akan terasa unik. Teknik plesteran juga masih memberi banyak pilihan tampilan. Konsep ramah lingkungan dewasa ini juga telah merambah ke dunia sanitasi. Septic tank dengan penyaring biologis (biological filter septic tank) berbahan fiberglass dirancang dengan teknologi khusus untuk tidak mencemari lingkungan, memiliki sistem penguraian secara bertahap, dilengkapi dengan sistem desinfektan, hemat lahan, antibocor atau tidak rembes, tahan korosi, pemasangan mudah dan cepat, serta tidak membutuhkan perawatan khusus.


Penggunaan panel sel surya meringankan kebutuhan energi listrik bangunan dan memberikan keuntungan tidak perlu takut kebakaran, hubungan pendek (korsleting), bebas polusi, hemat listrik, hemat biaya listrik, dan rendah perawatan. Panel sel surya diletakkan di atas atap, berada tepat pada jalur sinar matahari dari timur ke barat dengan posisi miring. Kapasitas panel sel surya harus terus ditingkatkan sehingga kelak dapat memenuhi kebutuhan energi listrik setiap bangunan. Pada akhirnya di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan krisis ekonomi sekarang, cara pandang merencanakan atau merenovasi bangunan sudah harus mulai diubah. Bagaimana menghadirkan bangunan yang hemat (bahan bangunan, waktu, tenaga) yang berujung pada penghematan anggaran biaya dengan tetap menjaga kualitas dan tampilan bangunan, serta ramah lingkungan.
Instagram Rooma21 : http://www.Instagram.com/Rooma21