Propertynbank.com – Pusat belanja baru akan menambah sektor ritel di Jakarta. Riset terbaru dari Jakarta Property Highlight yang disusun oleh Knight Frank Indonesia menjabarkan adanya optimisme terhadap kembali pulihnya sektor ritel di 2022.
Jakarta Property Highlight mencatat rerata tingkat sewa ritel sebesar 77,75% di semester kedua tahun 2021, diikuti dengan adanya penambahan 7 mal baru yang akan masuk ke pasar Jakarta dalam rentang tahun 2022 sampai tahun 2024.
Hal ini juga sejalan dengan tinjauan dari Knight Frank Asia Pacific melalui Asia Pacific Outlook Report 2022 dimana pada tahun 2022 sektor ritel akan berada pada fase shorter-term bounce atau pulih lebih cepat dibanding sektor properti lainnya di tengah situasi pandemi.
Walau fluktuasi pemberlakukan regulasi dari pemerintah mengenai pembatasan interaksi di tengah pandemi memberikan dampak secara langsung terhadap performa sektor ritel di Jakarta. Namun, di tengah fluktuasi regulasi tersebut, pemerintah juga merilis bantalan pengaman demi menjaga performa sektor ritel yaitu salah satunya melalui insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diberikan dalam kegiatan transaksi sewa ruang ritel.
General Agency Director, Knight Frank Indonesia Hasan Pamudji mengatakan, walau masih adanya penurunan harga sewa pada sektor ritel di semester kedua tahun lalu, pihaknya melihat sektor ritel cenderung akan kembali bertumbuh positif tahun ini seiring dengan kegiatan operasional mal yang perlahan kembali normal.
“Namun tentunya hal ini juga berkaitan erat dengan beberapa situasi lainnya seperti, semakin membaiknya situasi pandemi, adanya insentif dari pemerintah, dan juga pemerataan vaksin booster,” ujar Hasan Pamudji.
Menurut Jakarta Property Highlight, terdapat penambahan total pasokan mal menjadi 4.864.206 m2 di semester kedua 2021, setelah satu mal di Jakarta Selatan memasuki pasar pada November 2021 lalu. Rerata tingkat sewa ritel di periode ini lebih kecil jika dibandingkan dengan rerata tingkat sewa semester sebelumnya.
Pusat Belanja Baru Sinyal Positif
Syarifah Syaukat, Senior Research Advisor, Knight Frank Indonesia menjelaskan, secara umum penyewa (tenant) yang masuk di tahun 2021 berasal dari kategori swalayan, perlengkapan rumah, fashion dan busana olahraga, toko mainan anak, dan juga food & beverages (F&B).
“Tercatat kedepannya akan terdapat sebanyak 280.505 m2 future supply dari 7 proyek mal yang akan masuk ke pasar hingga tahun 2024. Hal tersebut menunjukkan adanya sinyal positif pada bergeraknya kembali sektor ritel walau di semester kedua 2021 tercatat masih adanya penurunan harga sewa sebesar -6% untuk di kelas tertentu akibat situasi pandemi,” jelas Syarifah.
Pertumbuhan sektor ritel, kata Syarifah, yang ditunjang dengan internet economy dinilai berkembang lebih pesat di tengah pandemi. Adanya pemberlakuan protokol kesehatan dengan penggunaan aplikasi PeduliLindungi menjadi sebuah regulasi baru untuk keberlangsungan kegiatan operasional ritel di tengah pandemi dan kedepannya.
Country Head, Knight Frank Indonesia Willson Kalip menyebutkan, melihat refleksi performa ritel yang mulai membaik di penghujung tahun 2021, serta optimisme para peritel menjadi pertanda baik untuk perbaikan performa retail di tahun 2022. “Refleksi dan Optimisme ini menjadi semangat untuk bangkit dari dampak pandemi di sektor ritel,” tutup Wilson Kalip.
Sumber : Hingga 2024, Akan Ada 7 Pusat Belanja Baru di Jakarta