Bank Indonesia baru-baru ini merilis Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) yang memberikan gambaran mengenai perkembangan harga properti di pasar primer pada triwulan III tahun 2023. Menariknya, data ini mengindikasikan adanya pertumbuhan harga properti residensial secara tahunan, meskipun sektor penjualan masih mengalami tantangan.
Peningkatan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR)
Menurut SHPR Bank Indonesia, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan III 2023 mencatat pertumbuhan sebesar 1,96% (year on year), mengalami peningkatan dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 1,92% (year on year). Ini menunjukkan adanya kestabilan pertumbuhan harga properti residensial di pasar primer.
Pertumbuhan ini cenderung mencerminkan daya tarik yang tetap tinggi terhadap investasi properti, meskipun kondisi pasar mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti situasi ekonomi global dan perkembangan pandemi.
sumber : SHPR Triwulan III 2023: Harga Properti Residensial Meningkat (bi.go.id)
Penjualan Properti Residensial yang Belum Pulih Sepenuhnya
Meskipun harga properti menunjukkan tren kenaikan yang positif, hasil survei juga mengungkapkan bahwa penjualan properti residensial di pasar primer pada triwulan III 2023 masih belum pulih sepenuhnya. Data menunjukkan terjadinya kontraksi sebesar 6,59% (year on year) dalam penjualan properti residensial, meskipun terjadi peningkatan dari kontraksi 12,30% (year on year) pada triwulan sebelumnya.
Faktor-faktor seperti ketidakpastian ekonomi, kebijakan restrukturisasi kredit, dan dinamika pasar properti lokal dapat berkontribusi pada penurunan penjualan ini. Meski demikian, perbaikan dari triwulan sebelumnya memberikan harapan bahwa pasar properti residensial sedang dalam proses pemulihan.
Sumber Pembiayaan Pembangunan Properti Residensial
Dari perspektif pengembang, survei menunjukkan bahwa modal utama pembangunan properti residensial berasal dari sumber pembiayaan nonperbankan, terutama dana internal, yang mencapai pangsa sebesar 73,46%. Penggunaan dana internal ini mencerminkan strategi pengembang untuk mengurangi ketergantungan pada pinjaman perbankan dan merespon dinamika pasar finansial.
Baca Juga : Suku Bunga Naik Tak Pengaruhiย Sektor Properti di Tahun 2024
Skema Pembiayaan Utama Konsumen dalam Pembelian Rumah Primer
Dari sisi konsumen, skema pembiayaan utama dalam pembelian rumah primer tetap didominasi oleh Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dengan pangsa mencapai 75,50% dari total pembiayaan. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada variasi dalam sumber pembiayaan pembangunan dan pembelian properti, KPR tetap menjadi pilihan utama bagi konsumen dalam merealisasikan kepemilikan rumah.
Harga Properti Rumah Makin Mahal, Saatnya Shifting Ke Apartemen
Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia untuk triwulan III tahun 2023 memberikan gambaran yang seimbang antara pertumbuhan harga properti residensial dan tantangan yang masih dihadapi oleh sektor penjualan. Sementara IHPR menunjukkan pertumbuhan yang positif, penjualan properti masih perlu waktu untuk pulih sepenuhnya. Sumber pembiayaan yang bervariasi antara pengembang dan konsumen mencerminkan adaptasi terhadap dinamika pasar finansial dan preferensi konsumen. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang tren ini, pelaku pasar dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menghadapi kondisi pasar yang terus berubah.