Rooma21.com – Progres pembangunan berbagai properti, baik residensial maupun komersial di kawasan Grand Wisata, Bekasi berjalan sesuai dengan rencana. Hal ini terlihat dari aktifitas pembangunan yang terus dilakukan di kota mandiri seluas 1.100 hektar tersebut.
Marketing & Promotion Department Head Grand Wisata, Handoyo Lim mengatakan, Sinar Mas Land selaku pengembang Grand Wisata, Bekasi berkomitmen untuk menyelesaikan seluruh pembangunan sehingga menjadi kawasan hunian dan lengkap dengan fasilitas penunjangnya. Grand Wisata, Bekasi memang dipersiapkan menjadi ikon baru kota mandiri di timur Jakarta.
“Saat ini kami sedang menyelesaikan seluruh produk properti yang telah dipasarkan sesuai dengan janji. Rata-rata properti yang kami pasarkan sebelumnya, sudah terjual habis dan ada juga yang masih tersisa beberapa unit saja, baik untuk residensial maupun kawasan komersial,” jelas Handoyo Lim saat media visit ke Grand Wisata, Kamis (2/6).
Pembangunan yang saat ini sedang dilakukan di Grand Wisata, kata Handoyo Lim, merupakan proses untuk menjadikan kawasan kota mandiri ini nyaman sebagai tempat tinggal maupun tempat usaha. Grand Wisata yang serba lengkap, mampu memenuhi kebutuhan penghuni seperti makan di Mal ataupun ruko-ruko dengan berbagai pilihan makanan.
Selain itu, sambung Handoyo Lim, untuk fasilitas pendidikan juga sangat banyak pilihan, rumah sakit juga akan dibangun sebagai pendukung utama sebuah kawasan kota mandiri. Grand Wisata akan memiliki Living World yang dibangun di lahan seluas lebih dari 4 hektar. Lalu juga ada showroom mobil, kawasan usaha dan bisnis serta sarana hiburan dan rekreasi.
“Yang paling penting saat ini adalah pembangunan infrastruktur di sekitar kawasan sehingga memiliki konektivitas yang sangat baik. Grand Wisata juga tak jauh dari kawasan industri terbesar di Indonesia dengan luas lahan bisa mencapai 10.000 hektar. Apalagi saat ini kita juga sedang menyiapkan dan membangun akses khusus menuju kawasan industri tersebut,” ungkap Handoyo Lim.
Akses Mudah ke Grand Wisata
Grand Wisata sangat dekat ke kawasan industri Cibitung, Cikarang dan Karawang dengan akses yang sudah terhubung dengan baik bahkan hingga ke Delta Mas. Konektivitas ini sangat penting sehingga membuat nilai dan harga properti di kawasan Grand Wisata terus meningkat. Akses ke Jakarta juga cukup dekat dengan jarak tempuh kisaran 45 menit menuju pusat kota ibukota Jakarta. Sedangkan kawasan industri hanya 10 hingga 15 menit.
“Kenaikan harga properti di Grand Wisata sangat cepat dan sungguh luar biasa. Pertama kali launching tahun 2020, ada produk yang kami pasarkan Rp 800 juta. Seiring berjalan waktu dan adanya pandemi, harganya sudah meningkat tajam mencapai Rp 1 miliar. Ini menandakan bahwa Grand Wisata tidak hanya nyaman sebagai tempat tinggal tapi juga menguntungkan sebagai investasi,” tutur Handoyo.
Menurut Handoyo, capital gain yang diperoleh pembeli minimal sebesar 10%. Harga tanah yang dulu kisaran Rp2 hingga Rp3 juta misalnya, kini sudah tembus Rp9 juta permeter. Jika pembeli yang memanfaatkan kemudahan dari pemerintah dengan insentif free Ppn, maka keuntungan yang didapatkan bisa lebih besar. “Kami melihat saat ini memang banyak enduser yang membeli sehingga tingkat kekosongan kawasan akan kecil,” kata Handoyo.
Disamping itu, imbuh Handoyo, saat ini sudah banyak kalangan milenial yang membeli rumah untuk ditempati. Sebelumnya, memang kalangan milenial belum mementingkan hunian karena lebih fokus untuk pemenuhan gaya hidup. Tapi kini rumah sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat mendasar, tak terkecuali kalangan milenial.
“Memang sedikit terjadi pergeseran tren memilih hunian sejak pandemi. Jika sebelumnya masyarakat membeli rumah dalam perumahan skala kecil, namun kini lebih suka dengan hunian yang berada dalam sebuah kawasan yang sudah lengkap fasilitasnya. Inilah yang membuat permintaan properti di Grand Wisata terus mengalami peningkatan,” pungkas Handoyo.