Rooma21.com – Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pengembang Perumahan Dan Permukiman Seluruh Indonesia (DPP APERSI) merasa kuatir kuota rumah subsidi di tahun 2024 akan segera habis, sehingga berdampak kepada pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Ketua Umum DPP APERSI menyatakan kekuatiran tersebut, karena menurut hitung-hitungannya pada tahun 2024 ini kuota yang diberikan oleh pemerintah berkurang dari tahun sebelumnya atau tahun 2023 lalu. Menurut dia, kuota rumah subsidi ini tak hanya membuat pelaku industri atau pengembang khawatir, tapi juga menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Sebagaimana diketahui bahwa kuota rumah subsidi untuk tahun 2024 ini hanya 166 juta unit. Jika dibanding dengan tahun lalu, jumlah ini berkurang cukup signifikan yakni dengan kuota mencapai 250 unit,” ujar Junaidi Abdillah kepada sejumlah media, saat ditemui di kantor DPP APERSI, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (4/5).
Baca Juga : Apersi Hadirkan Tiga Capres Paparkan Program Perumahan di Rakernas 2023
Lebih lanjut dia memprediksi, kuota 160 ribu unit rumah ini akan habis pada bulan Juli 2024 mendatang. Oleh karena itu, hal ini menjadi sorotan utama setelah tahun sebelumnya berhasil menyerap habis kuota sebesar 250 ribu unit. “Kami Apersi berharap jumlah kuota ini bisa ditambah, kalau tidak ditambah, dampaknya akan sangat besar kepada para MBR,” tegas Junaidi.
APERSI, sambung Junaidi, berharap agar langkah konkret diambil untuk mengatasi berkurangnya kuota rumah subsidi ini. Hal ini karena berkurangnya kuota subsidi rumah akan berdampak besar, tidak hanya bagi MBR dan pengembang, tetapi juga pada industri properti secara keseluruhan.
Keterbatasan kuota bisa berpotensi menghambat pertumbuhan sektor properti, mengakibatkan terhambatnya pengembangan properti dan meningkatkan risiko kebangkrutan bagi pengembang yang tidak bisa memenuhi kewajiban perbankan.
Greater Jakarta Realtor
Reg Merk : IDN001020518
SIUP4 : 72.SIU-P4.1020
AREBI : 2020.000235.A