Rooma21.com – Biaya hidup di daerah sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur menjadi sorotan karena dianggap lebih mahal dibandingkan dengan di Jakarta. Berbagai faktor turut memengaruhi tingginya biaya hidup ini, yang membuatnya menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Mari kita telaah lebih rinci penyebab utamanya.
1. Ketersediaan Bahan Baku Pangan
Salah satu faktor utama adalah ketersediaan bahan baku pangan yang harus didatangkan dari Pulau Jawa atau Sulawesi. Proses logistik ini menambah biaya yang tinggi, yang pada gilirannya memengaruhi harga barang di pasaran.
2. Ketimpangan Penghasilan
Keberadaan banyak pemilik kebun dan tambang di daerah tersebut menciptakan ketimpangan penghasilan, di mana pendapatan warga setempat jauh melampaui upah minimum provinsi. Hal ini secara tidak langsung menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa di sekitar daerah tersebut.
3. Permintaan Hunian yang Tinggi
Permintaan akan tempat tinggal yang tinggi juga menjadi faktor penentu. Seiring dengan perkembangan ekonomi dan peningkatan jumlah penduduk, permintaan akan hunian meningkat pesat. Akibatnya, biaya sewa rumah atau kos-kosan pun ikut naik.
Baca Juga : 5 Tips Agar Permohonan KPR Dapat Segera Disetujui oleh Bank | Special
Upaya Penanganan
Meskipun terdapat perbedaan pendapat, data dari Badan Pusat Statistika (BPS) menunjukkan bahwa beberapa kota di Kalimantan Timur memiliki biaya hidup yang cukup tinggi. Otorita IKN, sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pembangunan Ibu Kota Nusantara, berkomitmen untuk mengatasi masalah ini dengan mendorong keseimbangan ekonomi di IKN. Mereka juga melakukan analisis terhadap kajian kebutuhan dan suplai produk di daerah tersebut, dengan harapan harga relatif akan menjadi lebih rendah apabila proses distribusi barang dan kebutuhan berjalan dengan lancar.
Perbandingan Biaya Hidup
Menanggapi pernyataan yang menyebutkan bahwa biaya hidup di IKN lebih mahal daripada di Jakarta, data dari Badan Pusat Statistika (BPS) menunjukkan bahwa Kabupaten Penajam Paser Utara, tempat IKN berlokasi, masih menjadi kabupaten dengan biaya hidup terendah di Kalimantan Timur. Namun, Kabupaten Berau menjadi kabupaten dengan biaya hidup tertinggi di wilayah tersebut. Sementara itu, Balikpapan menjadi kota dengan nilai konsumsi tertinggi di Pulau Kalimantan.
Perdebatan seputar biaya hidup di daerah sekitar IKN akan terus berlanjut, sementara pemerintah dan lembaga terkait terus berusaha mencari solusi untuk menjaga keseimbangan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.