Rooma21.com.com – Selama 32 tahun perusahaan berdiri, Delta Group —Perusahaan yang bergerak dalam bidang pengembangan properti (perumahan, perkantoran, ruko dan apartemen)—Delta Group telah membangun sebanyak lebih dari 40.000 ribuan unit rumah.
CEO Delta Group, Endang Kawidjaja mengatakan, sebagai wujud nyata perseroan menjadi mitra pemerintah dalam mendukung program perumahan rakyat, khususnya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), Delta Group telah melakukan akad kredit lebih dari 40.000-an unit rumah yang tersebar di 20 proyek sejak tahun 1992. “Sebagian besar produk yang dihasilkan oleh Delta Group adalah perumahan bersubsidi. Tersebar dibeberapa propinsi di kabupaten dan kota. Mulai dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah dan Batam,” terangnya, disela-sela acara Halal Bihalal Perayaan 4 Windu Delta Group dan syukuran 40.000 unit akad, di Jakarta, Selasa 07/04/24. Pencapaian Delta Group tersebut lanjut Endang terbagi dalam 2 periode: pra dan paska 2006. Pada periode 1992-2006 diperlukan waktu selama 14 tahun untuk merealisasikan sebanyak 5.000 unit akad KPR. Namun periode paska 2006 yang dimulai dengan proyek Grand Kahuripan di Cileungsih, Bogor, hanya dibutuhkan waktu 5 tahun untuk bisa melakukan akad sebanyak 5.000 unit. Selanjutnya hanya diperlukan waktu sekitar 3 tahun untuk mencapai akad 5.000 unit. “Target Delta group ke depan adalah menjadi pengembang dengan akad 3.000 unit pertahun. Dengan tetap menjaga kualitas bangunan rumah maupun PSU sesuai harapan MBR, dan pemerintah,” tambahnya. Target 2024 Endang menjelaskan saat ini ada 10 proyek yang sedang berjalan di lokasi yang berbeda, serta 2 proyek yang baru dikembangkan. Dari semua proyek yang sedang berjalan itu, Delta Group menargetkan bisa menjual sebanyak 2.000 unit rumah selama 2024. “Dari sisi suplai tidak ada masalah bagi kami. Target penjualan kami di 2.000 unit rumah tahun ini. Penjualan kami cukup bagus. Selama empat bulan tahun berjalan ini saja sudah siap akad sekitar 1.000 unit rumah dan sebagian besar (90%) adalah rumah bersubsidi,” ungkapnya. Endang berharap tidak ada kendala yang berarti tahun ini. Misalnya soal keterbatasan kuota subsidi yang bisa mengganggu penjualan atau persoalan lain seperti pinjol. “Kerjasama kami dengan perbankan selama ini juga sangat baik. Yang terbesar memang masih BTN. Selama ini sekitar 89% akad kredit kerjasama dengan BTN.,” ungkapnya. Perumahan bersubsidi lanjutnya masih menjadi incaran sebagian masyarakat. Dari sisi penjualan, walaupun produknya berupa unit bersubsidi namun Perseroan sudah menggunakan media sosial sebagai salah satu strategi. “Sejak akhir tahun lalu sebenarnya mulai intensif menggunakan sosmed dan program promosi lainnya, seperti DP murah. Meniru saja. Dan hasilnya ternyata bagus,” pungkasnya.Greater Jakarta Realtor
PT. Daya Property Services
Reg Merk : IDN001020518
SIUP4 : 72.SIU-P4.1020
AREBI : 2020.000235.A