RoomA21.com, Jakarta, Millenial Membeli Properti
Kapan saat milenial membeli properti? Topik kapan milenial membeli properti ini menarik untuk diangkat jadi thema diskusi karena banyak orang mengira milenial hanya menghambur hamburkan uang untuk travelling atau tour ke luar negeri, kongkow kongkow atau bahasa kekinianya lifestyle, benarkah demikian ? sampai sampai semua bank pemain Kredit Pemilikan Rumah atau KPR berlomba lomba membidik dan membuat innovasi produk khusus untuk kalangan milenial. Ini semua terjadi karena orang melihat dalam perspektif jamanya masing masing, padahal generasinya sudah berubah, dunia juga sudah berubah dengan cepat, didorong oleh perkembangan telekomunikasi dan technology yang sangat cepat, yang tentu akan sangat mempengaruhi perilaku kehidupan atau peradaban manusia dari generasi ke generasi.
Baca juga Kendala Pendanaan, Milenial dan Gen Z Makin Selektif Beli Properti
Terkait dengan properti di Indonesia, perkembangannya mengalami pasang surutnya, booming properti dan juga kredit pemilikan rumah telah mencapai puncaknya di tahun 2012, setelahnya mengalami penurunan karena kekawatiran akan terjadinya bubble properti, regulator mulai mengatur pembiayaan properti, yang selama ini bank bank pemain Kredit Pemilikan Rumah atau KPR, bebas berinnovasi dan berekspansi tanpa ada aturan specific dari regulator, mulailah diatur ketentuan untuk pembiayaan properti jika bangunan yang dibiayai atau dibeli belum dibangun oleh pengembang atau istilah di market dikenal sebagai KPR Indent, juga diatur mengenai besaranya uang muka atau jumlah maksimal kredit yang bisa dibiayai atas pembelian rumah, dikenal dengan istilah Loan To Vulue atau LTV, dan tata cara menilai properti yang dibiayai oleh Bank.
Regulasi terkait pembiayaan properti tersebut pada akhirnya mampu menekan ekspansi kredit pembiayaan rumah atau KPR dan menekan kenaikan harga properti, khusunya pembelian properti untuk investasi, yakni pembelian properti kedua dan seterusnya, sehingga pertumbuham pembiayaan properti praktis setelah 2013 stagnant di angka 7 persen, sudah termasuk pembiayaan kpr program, atau lower segment, yang sampai dengan saat ini masih membukukan penjualan dan kenaikan, ini di segment yang di dominasi firs buyer lower segment, bagaimana dengan midle segment, masih terus membukukan penurunan, karena harga properti makin ngak terjangkau dan persepsi kuat di market harga sudah terlalu tinggi dan market lagi lesu, baru di tahun 2018 dilakukan relaxsasi terkait pembiayaan properti yang pada pokoknga mensederhanakan dalam 2 kelompok, yakni pembiayaan properti untuk type 70 M2 kebawah, expected didominasi oleh firs buyer sehingga tidak diatur besarnya down payment/DP atau Loan To Value/LTV, dan properti type diatas 70 M2 yang masih mengatur KPR indent ataupun Loan To Value nya.
Kondisi diatas sampai saat ini mengakibatkan persepsi yang kuat bahwa properti sektor masih lesu dan harganya sudah mahal, khusus untuk kaum melineal yang baru memasuki dunia kerja akan timbul pertanyaan kapan mereka akan membeli rumah pertama kali, dan rumah atau properti apa yang akan dibeli untuk pertama kali?
Tonton selengkapnya di channel Youtube RoomA21:
Salam properti 👆 Mau tau update property?
Follow me!
Instagram : https://www.instagram.com/rooma21com/
Twitter : https://www.twitter.com/rooma21_com
Facebook : https://www.facebook.com/RoomA21/
#rumahjakarta #rumahdijual#rumahjakartaselatan #jakartaselatan#rumahjabodetabek #lebakbulus #jakarta #propertiindonesia #property#arebi#REI #2020saatnyabeliproperty #propertidijual #propertipremium #jualrumah#rooma21 #rumahbaru
Posted by Dewi